Aku berbicara tentang kita
Kepada malam yang berpura-pura bisu padahal bersenandung bersama angin
Tentang mereka yang hanya melihat hitam tanpa adanya putih
Yang bermegah-megah diantara gerobak sampah (mungkin pikirnya)
Seperti daging yang diselimuti rasa "WAH!!!" oleh daging yang lainnya
padahal mereka sama-sama daging yang tak lama akan membusuk
Kepada angin aku mengeluh
Tapi ia tak acuh
Seolah bersekongkol dengan malam
Entah menghitam atau merekalah yang membuatnya jadi hitam
Mengapa harus ada hitam dan putih pada tulisan ini?
Ah! aku tak suka kedua warna itu
Entah aku tak suk warna itu
atau aku tak suka berada pada keadaan yang seolah-olah aku berada diantara hita dan putih
Aku hanya A.K.U
Kepada malam yang akan pergi
Aku masih menunggumu untuk mendengar dongengku
Tentang daging yang saling ego
Tentang putih yang tak ingin jadi hitam
dan tentang hitam yang tak sudi jika putih menjadi hitam
Kepada angin yang akan mengantar kepergian malam
Aku masih menanti untuk sekedar berbisik bersamamu
Bukan tentang daging
Bukan tentang hitam ataupun putih
Tapi tentang fajar yang akan menggeser tahta malam
Sudikah engkau menjadi ratu sang fajar?
Sementara malam..
puitisss sekeleeesss
BalasHapuslu ada disetiap tulisan gue dah -_-
Hapus